KEBERSIHAN TANGAN (PPI)



Kebersihan tangan merupakan urutan pertama dari sebelas kewaspadaan standar pada PPI. 

Cara mencuci tangan :

1. Dengan Sabun
a. Cuci tangan dengan sabun dilakukan bila tangan tampak kotor atau terkena kontak cairan tubuh pasien yaitu darah, cairan tubuh sekresi, ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband, walaupun telah memakai sarung tangan.
b. Bila tangan beralih dari area tubuh yang terkontaminasi ke area lainnya yang bersih, walaupun pada pasien yang sama.
2. Dengan alkohol
Dilakukan apabila tangan tidak kotor


Indikasi kebersihan tangan :
  • Sebelum kontak pasien;
  • Sebelum tindakan aseptik;
  • Setelah kontak darah dan cairan tubuh;
  • Setelah kontak pasien;
  • Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

Kriteria memilih antiseptik :
  • Memiliki efek yang luas, menghambat atau merusak mikroorganisme secara luas (gram positif dan gram negative,virus lipofilik,bacillus dan tuberkulosis,fungiserta endospore)
  • Efektifitas
  • Kecepatan efektifitas awal
  • Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan
  • Tidak menyebabkan iritasi kulit
  • Tidak menyebabkan alergi

Hasil yang ingin dicapai dalam kebersihan tangan adalah mencegah agar tidak terjadi infeksi, kolonisasi pada pasien dan mencegah kontaminasi dari pasien ke lingkungan termasuk lingkungan kerja petugas.


Diadaptasi dari: WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First Global Patient Safety Challenge, World HealthOrganization, 2009.


Diadaptasi dari WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care:
First Global Patient Safety Challenge, World Health Organization, 2009.

Sumber : Permenkes No 27 tahun 2017  tentang pedoman PPI di fasilitas pelayanan kesehatan

Komentar